Minggu, 07 Juni 2015

Pulsa Code Modulation (PCM)



Pulse Code Modulation (PCM)
Pencuplikan
  •  Pencuplikan adalah proses mengukur (mengambil) nilai amplitudo sinyal pada interval waktu yang periodik
  • Merupakan proses pertama dalam konversi analog ke digital
  • Cuplikan adalah besarnya sinyal (tegangan atau arus) pada suatu saat tertentu
  • Pesat pencuplikan adalah banyaknya pencuplikan setiap unit waktu tertentu
Misalnya:
untuk telefon, pesat pencuplikannya adalah 8 kHz dan periodenya 125 μs
  •  Dalam 1 periode pencuplikan, beberapa kanal telefon dapat diakomodasi secara berurutan, proses ini disebut TDM
  • Sinyal tercuplik memuat informasi yang lengkap, asalkan frekuensi pencuplikan (dinotasikan dengan fs) memenuhi kriteria pencuplikan Shannon, yaitu
fs ≥ 2 B
dengan B adalah frekuensi tertinggi sinyal
  • Jika fs < 2 B, maka subspektrum sinyal tercuplik akan saling tumpang-tindih (overlapping) → ada informasi yang hilang → disebut distorsi aliasing



Gambar 1 (a) spektrum sinyal input (b) spektrum sinyal tercuplik dengan fs > 2B
(c) spektrum sinyal tercuplik dengan fs < 2B
Kuantisasi

  •  Merupakan proses klasifikasi cuplikan sinyal ke dalam interval-interval kuantisasi

  •  Kuantisasi biasanya juga meliputi penyandian sekaligus

  •  Jangkauan kerja sinyal dibagi menjadi interval-interval kuantisasi (sebesar S) sesuai jumlah bit untuk penyandian

  •  Jumlah interval kuantisasi ditentukan dengan formula

Jumlah interval = 2n
Dengan n adalah jumlah bit untuk penyandian
Misalnya: untuk telefon, menggunakan penyandian dengan 8 bit, maka jumlah
interval kuantisasinya adalah 28 = 256

Dengan demikian, besarnya interval kuantisasi dapat dirumuskan sbb: 


  •  Ada 2 jenis kuantisasi:

a) kuantisasi seragam → interval kuantisasi sama besar
b) kuantisasi tak seragam → interval kuantisasi tidak sama besar
- S kecil untuk sinyal dengan level rendah
- S besar untuk sinyal dengan level tinggi 

Gambar 2 Ilustrasi proses kuantisasi dan penyandian
Derau kuantisasi adalah perbedaan antara sinyal input dan output pada kuantisasi. Nilai maksimal derau kuantisasi ini adalah S/2. Bagaimana cara menurunkan derau kuantisasi?

Format Transmisi PCM
Sinyal bicara → LPF → Pencuplikan → Sinyal PAM → Kuantisasi & Penyandian → Sinyal PCM

Pengembangan PCM
Modulasi PCM dikembangkan menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:
1.      DPCM (Differensial PCM)
2.      DM (Delta Modulation)
3.      Adaptive Delta modulation

Pada PCM, sandi-sandi yang dikirimkan merupakan hasil penyandian (coding) dari hasil pencuplikan. Salah satu pengembangan PCM adalah DPCM yaitu Differential Pulse Code Modulation. Pada DPCM, sandi-sandi yang dikirimkan (ditransmisikan) adalah nilai selisih (beda) hasil pencuplikan sekarang dengan hasil pencuplikan sebelumnya. Keuntungan yang diperoleh adalah bahwa jumlah bit yang diperlukan untuk proses penyandian menjadi lebih sedikit.
Pengembangan lebih lanjut adalah DM atau Delta Modulation. Jenis modulasi ini mirip dengan DPCM, namun selisih hasil pencuplikan sekarang dengan yang sebelumnya hanya disandikan dengan 1 bit saja.
Jenis pengembangan lain adalah yang disebut Adaptive Delta Modulation. Pengembangan ini menggunakan kuantisasi tidak seragam, sehingga sistem akan menyesuaikan besarnya step size menjadi sebanding dengan besarnya sinyal informasi.



Proses dimana suatu input analog didekati dengan suatu fungsi tangga yang bergerak naik atau turun dengan satu level quantization (δ) pada tiap interval sampling (TS), dan outputnya diwakilkan sebagai suatu bit binary tunggal untuk tiap sampel ('1' dihasilkan bila fungsi tangganya naik selama interval berikutnya; '0' dihasilkan untuk keadaan sebaliknya). Hal ini dapat dilihat pada diatas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar