SISTEM TELEKOMUNIKASI
- 1. Sistem Televisi
Pada gambar pertama dapat diambil pelajaran
bahwa pada system televise,dimulai dari perekaman gambar dengan kamera objek
gambar diubah jadi sinyal listrik dimana sinyal listrik ditransmisikan oleh
stasiun tv ke pesawat penerima (receiver) melalui media transmisi yang
mana modulasi yang terjadi adalah
modulasi analog,kemudian sinyal tersebut diterima oleh pesawat tv yang mana
sinyal tersebut diubah dari sinyal analog ke sinyal digital sehingga objek
gambar dapat dilihat oleh penerima.
Pada gambar kedua merupakan Transisi TV analog ke TV Digital
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat
televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan
penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan
pesawat TV digital.
Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat penerima
televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang
disebut rangkaian konverter (Set Top Box). Sinyal siaran digital diubah oleh
rangkaian konverter menjadi sinyal analog, dengan demikian pengguna pesawat
penerima televisi analog tetap bisa menikmati siaran televisi digital. Dengan
cara ini secara perlahan-lahan akan beralih ke teknologi siaran TV digital
tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat
meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan
masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program
siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat
mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat
menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi
digital.
Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya
membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih
mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator
televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama
ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia dan lain sebagainya.
Apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan
calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara
digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada
risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi
digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan,
serta penyedia isi.
- 2. Sistem Satelit
Pada gambar pertama merupakan proses
terjadinya system satelit dimana internet provider mengirimkan sinyal analog ke
satelit bumi selama pengiriman tersebut
terjadi modulasi analog dan dari satelit bumi dikirimkan lagi ke sateli antenna
dimana pada pengiriman ini masih terjadi modulasi analog,kemudian tejadi
pengiriman dari satelit antenna ke satelit modem,dimana pada tahap ini terjadi perubahan
sinyal analog menjadi digital dan terjadi modulasi digital,kemudian proses
berlanjut dari satelit modem ke penerima (computer) atau receiver dimana pada tahap ini sinyal yang digunakan adalah
sinyal digital dan juga terjadi modulasi digital.
Pada gambar kedua sama halnya dengan gambar
pertama hanya saja pada gambar kedua terdapat PSTN dimana PSTN dibutuhkan karena ia
merupakan jalur untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna,dan
dari PSTN ke penerima sinyal yang dikirim merupakan sinyal digital.
Pada
gambar ketiga merupakan skema atau proses terjadinya system satelit yakni dari
antenna mengirimkan sinyal analog dengan penguat teganggan noise rendah yang
mana pada proses ini terjadi modulasi analog kemudian sinyal tersebut ke bpf
kemudian mengalami mixer dan kembali di bpf dan dari bpf ke penerima terjadi
demodulator fm sehingga terjadi pcm atau pulse code modulation.
- 3. Sistem Telepon
Dimana pada gambar terdapat
• TB
(Terminal Box)
• IDF
(Intermediate Distribution Frame)
• RK
(Rumah Kabel)
• MDF
(Main Distribution Frame
Dari gambar dapat dijelaskan bahwa pada
setiap tempat pelanggan terdapat TB atau terminal box dimana dari TB tersebut
sinyal dikirimkan ke IDF dalam sinyal
analog dan juga terjadi modulasi analog ,kemudian dari IDF ke RK juga masih
terjadi modulasi analog,sedangkan dari RK ke
MDF sinyal dalam bentuk digital dan teradinya modulasi digital,dan dari
MDF ke switching sinyal sudah dalam bentuk semula atau sinyal analog dengan
terjadinya modulasi analog.
- 4. Sistem Bergerak
Pada gambar dapat dilihat bahwa pada system
bergerak terdapat mobile control dimana dari mobile control terjadi modulasi
analog dan dari mobil control ke masing-masing mobile base stasiun mengirimkan sinyal informasi dalam bentuk
sinyal analog,yang mana dari mobile control ke PSTN terjadi network interface
equipment,sedangkan dari base stasiun ke penerima terjadi modulasi digital
dimana dari base stasiun ke receiver terjadi forward link dan dari receiver ke
base stasiun terjadi reverse link.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar